WELCOME 2 MY BLOG

WELCOME 2 MY BLOG JANGAN LUPA FOLLOW n COMMENT ya..

Sabtu, 17 April 2010

Tugas Ilmu Budaya Dasar - Rangkuman Bab2

Nama : Hizkia Lugas

NPM : 54409064

Bab 2. Manusia dan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan/ saling terkait satu sama lain. Dalam uraian kali ini akan dibahas tentang pengertian-pengertian dasar manusia dan kebudayaan yang dirangkum dari materi pelajaran Ilmu Budaya Dasar.

A. Manusia

Di dalam dunia ini, manusia memegang peranan yang unik dan dapat dipandang dari banyak segi/ sudut pandang. Ada dua pandangan yang dapat kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia

- Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu jasad, hayat, ruh, dan pengertian diri.

- Manusia sebagai suatu kepribadian yang mengandung tiga unsur yaitu Id, Ego, dan Superego

B. Hakekat Manusia

- mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh

- mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.

- mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi.

- mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan(Ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.

C. Pengertian Kebudayaan

Apabila kita berbicara tentang kebudayaan, maka akan ada banyak pendapat yang bermunculan dari berbagai sarjana-sarjana dan para ahli di seluruh dunia. Seperti contohnya 2 orang antropolog terkenal yaitu Melville J.Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan oleh adanya kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah. Jadi dapat disimpulkan bahwa kebudayaan mancakup segala aspek kehidupan manusia, baik yang secara material maupun non material.

Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan.

Sistem nilai dan gagasan utama sebagai hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga sistem kebudayaan secara terperinci, yaitu sistem ideologi, sistem sosial dan sistem teknologi.

D. Unsur-unsur kebudayaan

Yang dimaksud dengan unsur kebudayaan disini adalalah apa saja sesungguhnya kebudayaan itu, sehingga kebudayaan disini lebih mengandung makna totalitas dari pada sekedar penjumlahan unsur-unsur yang terdapat di dalamnya.

Kluckholn di dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal yaitu:

- Sistem Religi : manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di atas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar yaitu Tuhan YME

- Sistem organisasi kemasyarakatan : merupakan produk manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa dia butuh bekerjasama dengan membentuk organisasi agar dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

- Sistem Pengetahuan : merupakan produk manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri, disamping itu juga didapat dari orang lain. Manusia saling mengajarkan satu sama lain dengan berbagai macam cara secara turun menurun.

- Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi : Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.

- Sistem teknologi dan peralatan

- Bahasa

- Kesenian : merupakan hasil dari produk manusia sebagai homo aesteticus.

E. Wujud Kebudayaan

Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai 3 wujud yaitu :

- kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia

- kompleks aktivitas

- wujud sebagai benda

Ketiga wujud dari kebudayaan tadi, dalam kenyataan kehidupan masyarakat tak terpisah satu sama lain. Kebudayaan ideal dan adat istiadat mengatur dan memberi arah kepada karya dan tindakan manusia.

F. Orientasi Nilai Budaya

Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :

- Hakekat hidup (MH)

- Hakekat karya (MK)

- Persepsi manusia tentang waktu (MW)

- Pandangan manusia terhadap alam (MA)

- Hakekat hubungan manusia dengan sesamanya (MW)

G. Perubahan Kebudayaan

Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tadi. Gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan hubungan-hubungan dengan manusia lainnya. Artinya, karena terjadi hubungan antar kelompok manusia di dalam masyarakat. Terjadinya gerak/ perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :

1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.

2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat

Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru khususnya teknologi dan informasi.

Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

Perubahan kebudayaan atau akulturasi terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing tersebut dengan lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan itu sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.

H. Kaitan Manusia dan Kebudayaan

Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat antara hubungan manusia dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan. Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain.

Proses dialektis ini tercipta melalui 3 tahap :

- Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui eksternalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia

- Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.

- Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia manjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.

Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul, manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya harus meyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar