Java applet adalah sebuah program kecil yang ditulis dengan
menggunakan bahasa pemrograman Java, yang diakses melalui halaman Web dan dapat
di-download ke dalam mesin klien yang kemudian menjalankannya di
dalam jendela penjelajah web. Java applet dapat secara dinamis
menambahkan beberapa fungsi kepada halaman-halaman Web yang bersifat statis.
Akan tetapi, untuk menjalankannya sebuah komputer harus memiliki program
penjelajah web yang dapat menjalankan Java, seperti Microsoft Internet Explorer
4.0 ke atas, Netscape Navigator, Mozilla Firefox, dan Opera.
Ketika sebuah Java applet dibuat,
semua pernyataan Java yang terkandung di dalam kode sumbernya akan dikompilasi
menjadi Java bytecode, yakni sebuah bahasa mesin semu (virtual
engine/machine language) yang dibentuk oleh Java. Berkas yang berisi Java
bytecode ini akan disimpan sebagai sebuah berkas kelas Java (Java
class file) di dalam sebuah Web server, seperti halnya Apache HTTP Server
atau Microsoft Internet Information Services (IIS). Sebuah halaman Web yang
hendak menggunakan applet tersebut harus menggunakan tag di dalam kode sumber-nya.
Ketika sebuah penjelajah Web milik klien melakukan request kepada
halaman Web tersebut dan menemukan bahwa di dalamnya terdapat tag , bytecode di dalam Java class file
akan dieksekusi oleh mesin semu di dalam jendela penjelajah Web, yang dapat
berupa Microsoft Java Virtual Machine atau Java Runtime Engine dari Sun
Microsystems.
Perkembangan Java Applet
Java Applet pertama kali diperkenalkan pada tahun
1995, bersamaan dengan munculnya versi pertama dari bahasa Java. Java Applet
biasa ditulis dalam bahasa Java namun dapat pula ditulis menggunakan bahasa
yang lain namun dicompile menjadi Java bytecode seperti Jython.
Sesuai dengan perkembangan bahasa Java, maka
package-package Java yang support Applet juga semakin banyak, pada awalnya
package Java yang biasa digunakan untuk membuat Applet adalah package Applet,
namun hingga saat ini terus bertambah yaitu package AWT dan package Swing.
Kelebihan serta kelemahan Applet
Java Applet memiliki kelebihan
sebagai berikut:
·
Cukup mudah
dibuat dan dijalankan pada Linux, Mac OS dan OS lainnya karena Java Applet
bersifat cross platform
·
Satu jenis
Applet mampu berjalan pada semua versi Java pada waktu yang bersamaan, namun
bila membutuhkan plug in JRE yang baru maka harus menunggu download tersebut
hingga selesai.
·
Applet
berjalan dalam sandbox, sehingga user tidak perlu mengkonfirmasi
kode Applet, Applet bisa berjalan tanpa security approval.
·
Applet di
support oleh sebagian besar browser
·
Waktu
loading Applet cukup singkat
·
Semakin
sering digunakan, waktu eksekusinya semakin cepat: setelah Applet pertama
dijalankan, JVM telah dimulai dan berjalan, sebuah keuntungan untuk pengguna
Java
·
Applet dapat
dibuat menjadi aplikasi yang real-time
·
Applet
memindahkan perkerjaan dari server menuju klien, membuat aplikasi web menjadi
lebih simple dengan lebih banyak user/klien
Java Applet
memiliki kelemahan sebagai berikut:
·
Java
memerlukan JVM, yang belum tentu disediakan oleh semua web browser
·
Applet baru
bisa dijalankan ketika JVM telah berjalan, dan ini mungkin membutuhkan waktu
yang cukup signifikan.
·
Lebih sulit
merancang dan membangun User Interface yang bagus dengan Applet daripada menggunakan
HTML.
·
Bila
security approval-nya gagal – Applet tidak memiliki akses pada sistem yang
dimiliki oleh klien.
·
Beberapa
organisasi hanya mengijinkan software di-instalasi oleh administrator. Sehingga
banyak user tidak bisa melihat Applet secara default.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar